A. Sejarah Perkembangan Harddisk
Hard disk pertama yang diciptakan adalah Hard disk yang ditawarkan
oleh IBM pada tahun 1956, memiliki berat 500Kg dan hanya menawarkan
kapasitas sebesar 5MB. Media penyimpanan seperti ini membutuhkan sebuah
kompressor udara bertekanan dan masih jauh untuk penggunaan dirumah.
Hard disk ini biasanya di sewakan kepada perusahaan”, untuk jangka waktu
tertentu. dengan biaya penyewaan $5000 US dollar/bulan.
Open Hard Disk atau juga yang dikenal dengan nama IBM 1311
diperkenalkan pada tanggal 11 oktober 1962, Harddisk ini dapat menyimpan
2 juta karakter pada disk pack yang diganti. Ketebalan HD mencapai 4
Inchi, berat 4,5Kg, dan memiliki 6 disk yang berukuran 14 inchi dan 10
permukaan yang dapat ditulis. Dibandingkan yang sebelumnya, HDD ini jauh
lebih ringan meskipun masih tergolong besar.
Pada tahun 1973, IBM memulai program Winchester dengan piringan
berputar yang terpasang permanen, Mekanisme loading menjadi masalahnya,
demikian juga kedekatan nama HD tersebut dengan nama sebuah senjata
(Winchester), sehingga HDD ini sempat diperdebatkan.
Pada tahun 1979 Winchester 8 inci diperkenalkan. Harddisk Winchester
pertama untuk industri, harddisk ini masih sangat berat dan mahal,
harganya sekitar 1000 euro/Mb.
Pada tahun 1980 Seagate meluncurkan Harddisk 5,25 inci pertama
kepasaran yang bernama ST506 (6mb, 3600rpm). Harga Harddisk ini berkisar
1000 $.
Pada tahun 1989, Western Digital membuat standar IDE (Integrated Drive Electronics) untuk semua ukuran Harddisk.
Harddisk berkembang sangat pesat dimulai pada tahun 1997. Itu
ditandai dengan adanya Giant Magnet Resistance (GMR) yang ditemukan oleh
Peter Gurnberg, dengan DTTA-351680, IBM dapat mengatasi batasan
kapasitas 10GB.
Pada
tahun 2001, Maxtor mengeluarkan harddisk Maxtor VL40 32049h2, dengan
kapasitas 20 GB. HDD ini termasuk berukuran besar di kala itu.
Pada tahun 2004, Seagate meluncurkan Hard disk SATA pertama dengan
Native Command queing. kapasitas HD ini sudah mencapai 120GB.
Dibandingkan dengan 3 tahun sebelumnya, kapasitas HDD meningkat hingga 6
kali lipat.
Perkembangan Harddisk terus melaju dan kini setahun setelahnya,
tepatnya pada tahun 2005 Samsung memperkenalkan sebuah hybrid hard disk
2.5 inci, HD ini menggunakan komponen mekanis magnetis dan NAND flash
memory yang berfungsi sebagai buffer yang cepat.
Pada tahun 2006 Seagate meluncurkan Penperdicular Recording, Momentus
5400.3 sebuah HD 2.5 inci, berkapasitas 160 GB yang menggunakan teknik
vertical rebording.
Pada tahun 2007 Hitachi meluncurkan DeskStar 7K1000 Harddisk Terabyte
pertama ke pasaran, dengan kapasitas 1000GB, atau 1 TeraByte. Dibanding
pada setahun sebelumnya, kapasitas HDD meningkat hampir 10 kali lipat.
Pada tahun 2010-….. Solid State Drive (SSD) yang tidak berisik, hemat
daya, cepat dan sangat handal, merupakan kriteria HDD masa depan. SSD
dengan kapasitas paling besar saat ini berukuran 256GB. Namun, SSD
memiliki kekurangan yang terletak pada masalah harga yang sangat mahal
dibandingkan HDD. Para Ahli memprediksi bahwa masih dibutuhkan sekitar 5
tahun sampai SSD dapat menyamai kapasitas HDD konvensional dengan harga
yang sama.
Trend perkembangan harddisk dapat kita amati dari beberapa karakteristik berikut :
1. Kerapatan Data/Teknologi Bahan
Merupakan ukuran teknologi bahan yang digunakan seberapa besar bit data
yang mampu disimpan dalam satu satuan persegi. Dalam hal kerapatan data
dari awal sampai sekarang terjadi evolusi yang sangat kontras. Pada awal
perkembangannya kerapannya sekitar 0.004 Gbits/in2 tetapi pada tahun
1999 labortorium IBM sudah ada sekitar 35.3 Gbits/in2. Tetapi menurut
bizpaceinfo
akan diperkenalkan apa yang dinamakan TerraBit density. Harddisk pada
awal perkembangannya, bahan yang digunakan sebagai media penyimpan
adalah iron oxide. Tetapi sekarang banyak digunakan media thin film.
Media ini merupakan media yang lebih banyak menyimpan data dari pada
iron oxide pada luasan yang sama dan juga sifatnya yang lebih awet.
2. Struktur head baca/tulis
Head baca/ tulis merupakan perantara antara media fisik dengan data elektronik
.
Lewat head ini data ditulis ke medium fisik atau dibaca dari medium
fisik. Head akan mengubah data bit menjadi pulsa magnetik dan
menuliskannya ke medium fisik. Pada proses pembacaan data prosesnya
merupakan kebalikannya.
Proses baca tulis data merupakan hal yang sangat penting, oleh karena
itu mekanismenya juga perlu diperhatikan. Dalam pendahuluan sebelumnya
terdapat perbedaan letak fisik head dalam operasinya. Dulu head
bersentuhan fisik dengan metal penyimpan. Kini antara head dan metal
penyimpan sudah diberi jarak. Bila head bersentuhan dengan metal
penyimpan, hal ini akan menyebabkan kerusakan permanen fisik, head yang
aus, tentu saja panas akibat gesekan. Apalagi teknologi sekarang
kecepatan putar harddisk sudah sangat cepat. Selain itu teknologi head
harddiskpun juga mengalami evolusi. Evolusi head baca/tulis harddisk :
Ferrite head, Metal-In-Gap (MIG) head, Thin Film (TF) Head,
(Anisotropic) Magnetoresistive (MR/AMR) Heads, Giant Magnetoresistive
(GMR) Heads dan sekarang yang digunakan adalah Colossal Magnetoresistive
(CMR) Heads. Ferrite head, merupakan teknologi head yang paling kuno,
terbuat dari inti besi yang berbentuk huruf U dan dibungkus oleh lilitan
elektromagnetis. Teknologi ini diimplementasikan pada pertengahan tahun
1980 pada harddisk Seagate ST-251. Kebanyakan terdapat pada harddisk
yang ukurannya kurang dari 50MB. Metal-In-Gap (MIG), merupakan
penyempurnaan dari head Ferrite. Biasanya digunakan pada harddisk yang
ukurannya 50MB sampai dengan 100MB. Thin Film (TF) heads, berbeda jauh
dengan jenis head sebelumnya. Head ini dibuat dengan proses
photolothografi seperti yang digunakan pada pembuatan prosessor.
(Anisotropic) Magnetoresistive (MR/AMR) Heads, head ini digunakan untuk
membaca saja. Untuk penulisannya digunakan head jenis Thin Film.
Diimplementasikan pada harddisk ukuran 1GB sampai dengan 30GB. Giant
Magnetoresistive (GMR) Heads, merupakan penemuan dari peneliti Eropa
Peter Gruenberg and Albert Fert. Digunakan pada harddisk ukuran besar
seperti 75GB dan kerapatan tinggi sekitar 10 Gbits/in2 sampai dengan 15
Gbits/in2.
Karena teknologi Giant Magnetoresistive (GMR) mulai ditarik dari
pasaran, sebagai penggantinya adalah Colossal Magnetoresistive (CMR).
Kecepatan putar pada jaman awal sekitar 3600RPM. Dengan semakin
berkembangnya teknologi, kecepatan putar ditingkatkan menjadi 4500RPM
dan 5400RPM. Karena kebutuhan media penyimpan yang mempunyai kemampuan
tinggi dibuatlah dengan kecepatan 7200RPM yang digunakan pada harddisk
SCSI.
3. Kapasitas
Kapasitas harddisk pada saat ini sudah mencapai orde ratusan GB. Hal ini
dikarenakan teknologi bahan yang semakin baik, kerapatan data yang
semakin tinggi. Teknologi dari Western Digital saat ini telah mampu
membuat harddisk 200GB dengan kecepatan 7200RPM. Sedangkan Maxtor dengan
Maxtor MaxLine II-nya yaitu harddisk berukuran 300GB dengan kecepatan
5400RPM. Beriringan dengan transisi ke ukuran harddisk yang lebih kecil
dan kapasitas yang semakin besar terjadi penurunan dramatik dalam harga
per megabyte penyimpanan, membuat hardisk kapasitas besar tercapai
harganya oleh para pemakai komputer biasa. hd4.jpg Gambar 3 Sistem
kontrol head Pada tiap piringan penyimpan terdapat satu head. Untuk
menjangkau tengah pinggir piringan digunakan sliders sebagai
perantaranya.
B. Jenis – jenis Harddisk
- Disk ATA / EIDE
Hard disk dengan tipe EIDE (Enhanced Integrated Drive Electronic)
atau tipe ATA (Advanced Technology Attachment) adalah standar versi
terbaru suatu antar muka disk yang sesuai untuk koneksi ke bus, Banyak
produsen disk memiliki rentang disk dengan antar muka EIDE / ATA, disk
semacam itu dapat dihubungkan langsung ke bus PCI, yang digunakan pada
banyak PC (personal computer). Keuntungan drive EIDE / ATA yang
signifikan adalah harganya yang cukup murah, karena penggunaannya di
pasaran PC. Salah satu kekurangan utamanya adalah diperlukan kontroler
terpisah untuk tiap drive jika dua drive digunakan bersamaan untuk
meningkatkan performa. Salah satu produsen chip yang terkenal sudah
menyertakan kontroler yang memungkinkan disk EIDE / ATA dihubungkan
langsung ke motherboard
2. Disk SCSI
Banyak disk memiliki antar muka yang didesain untuk koneksi ke bus
SCSI standar. Disk tersebut cenderung lebih mahal, tetapi mempunyai
performa yang lebih baik, yang dimungkinkan karena kelebihan bus SCSI
daripada bus PCI. Akses yang bersamaan dapat dilakukan ke banyak disk
drive karena antar muka drive secara aktif dihubungkan ke bus SCSI hanya
pada saat drive tersebut siap untuk transfer data. Hal ini terutama
berguna dalam aplikasi dimana terdapat sejumlah besar request untuk file
kecil, yang sering terjadi dalam komputer yang digunakan sebagai file
server.
3. Disk RAID
Menjanjikan performa yang luar biasa dan menyediakan penyimpanan yang
besar dan handal. Disk tersebut digunakan baik dalam komputer performa
tinggi atau dalam sistem yang memerlukan keandalan yang lebih tingi dari
tingkat normal. Akan tetapi, dengan semakin menurunnya harga ke tingkat
yang lebih terjangkau, disk tersebut menjadi lebih menarik bahkan untuk
sistem komputer dengan ukuran rata – rata.
4. Disk SATA
Hard disk dengan tipe SATA (Serial Advanced Technology Attachment),
yaitu interface disk ATA (Advanced Technology Attachment) dengan versi
Serialnya menggunakan kabel tipis yang memiliki total kabel kecil
sekitar dua pertiga dari total kabel harddisk dengan tipe EIDE atau ATA
disk yang berjumlah 39 pins dan SATA mempunyai kecepatan pengiriman data
sangat tinggi serta mengurani latensi. Sehingga bus serial ini mampu
melebihi kecepatan bus paralel.
SATA dalam mentransfer data secara berurutan atau serial lewat kabelnya
dan juga secara teknik SATA menyusun sendiri disk yang tersambung ke
dalam motherboard tanpa adanya sistem master ataupun slave, sehingga
kabel SATA hanya dapat digunakan pada satu hard disk. Tipe hard disk
yang telah dibahas ini, semuanya masuk dalam kategori internal hard
disk, maksudnya yang diinstall di dalam CPU. Selain internal hard disk
ada juga eksternal harddisk (hard disk yang berada diluar CPU), jadi
bisa dipindah – pindahkan. Eksternal hard disk mempunyai kecepatan
rotasi 7200 rpm, pemasangannya sangat mudah, tidak perlu membongkar PC
dan hanya dengan menghubungkan port USB ke PC, dan dapat mentransfer
data 480 Mbps.
5. Hardisk SSD
Seperti yang kita ketahui bahwa hardisk yang selama ini kita gunakan
sebagai media penyimpanan masih mempunyai bagian mekanik didalamnya,
sedangkan media SSD (Solid State Disk) sudah menggunakan teknologi
seperti USB Drive atau memori komputer. Bila Anda perhatikan bahwa media
seperti USB Drive ini tidak memiliki bagian yang bergerak. Intel
menggandeng pabrikan asal Taiwan yaitu Kingston untuk memasarkan SSD
Intel sehingga kehadiran kedua nama tersebut menjadikan pasar SSD makin
bertambah. Nama yang sudah tidak asing lagi di dunia SSD adalah Sandisk,
Samsung, Imation, Toshiba dan bahkan Seagate pun akan merambah juga ke
pasar SSD ini. Memang kedepannya media penyimpanan akan lebih mengarah
ke SSD karena memiliki banyak keunggulan dibandingkan media penyimpanan
saat ini seperti Harddisk.
C. Sejarah Perkembangan RAM
RAM adalah singkatan dari Random Access Memory. Sebuah bagian dari
sistem komputer yang sangat penting. Tidak hanya pada komputer PC maupun
notebook saja yang membutuhkan RAM, PDA dan banyak perangkat elektronik
lain pun ikut membutuhkan bagian ini. RAM ditemukan oleh Robert Dennard
dan diproduksi secara besar-besaran oleh intel pada tahun 1968. Dari
awal mulanya sampai sekarang RAM telah banyak mengalami perubahan. Mulai
dari bentuk, kapasitas, kecepatan dan teknologi pada RAM yang ada saat
ini sudah jauh berbeda dengan RAM generasi awal
Perkembangan micro computer, atau yang lebih sering disebut dengan PC
(Personal Computer) yang sedemikian pesat tentunya tidak lepas dari
kebutuhan manusia akan informasi yang harus diolah oleh PC serta tentu
saja perkembangan teknologi, khususnya teknologi perangkat keras,
perangkat lunak, serta fungsi atau algoritma yang digunakan dalam
memproses informasi yang diolah tersebut.
Masih terbekas dalam ingatan kita akan perayaan 20 tahun PC yang jatuh
pada bulan Agustus 2001 yang lalu, yang apabila kita cermati saat ini
kita berada pada masa dimana PC telah menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan kita. Jika pada awal ditemukannya, PC masih
dianggap sebagai barang mahal, kini hampir semua orang sudah
memilikinya. Bisa dikatakan, orang yang tidak mengenal komputer akan
dicap sebagai orang yang gagap teknologi.
Jika pada saat itu PC yang diotaki oleh prosessor Intel 8088 hanya mampu
berjalan dengan kecepatan 4,77 MHz yang digunakan untuk menggerakkan
program pengolah kata dalam pembuatan dan editing dokumen, spreadsheet
sederhana untuk mengerjakan pekerjaan akuntansi maupun bisnis, dan
program database sederhana serta sedikit program pendidikan dan game
yang juga masih sangat sederhana. Kini PC yang diotaki Intel Pentium4
mampu berlari dengan kecepatan 2GHz, bahkan baru – baru ini Intel Corp
melalui ajang Intel Developer Forum-nya, telah menunjukkan demo
prosessor Intel berkecepatan 3,5GHz! Suatu lompatan penemuan teknologi
yang cukup fantastis.
Namun perkembangan kemampuan PC tidak selalu ditentukan oleh
perkembangan prosessor semata. Masih faktor lainnya, seperti teknologi
chipset, memori, kartu VGA, perangkat media simpan, dan sebagainya.
Semua perangkat saling berkembang, berevolusi ke arah yang lebih baik
untuk bersama – sama membangun sistem PC yang tangguh.
Untuk itulah, melalui makalah ini, saya mencoba memberikan sedikit
informasi mengenai evolusi perangkat memori pada PC. Namun sebelum
melangkah pada pokok permasalahan, perlu ditegaskan terlebih dahulu
ruang lingkup pembahasan makalah ini. Evolusi memori yang penulis bahas
pada makalah ini hanya meliputi memori utama (main memory) jenis RAM
(Random Access Memory) yang digunakan pada komputer mikro (PC).
Perkembangan kemampuan prosessor yang pesat tentunya harus diimbangi
dengan peningkatan kemampuan memori. Sebagai penampung data / informasi
yang dibutuhkan oleh prosessor sekaligus sebagai penampung hasil dari
perhitungan yang dilakukan oleh prosessor, kemampuan memori dalam
mengelola data tersebut sangatlah penting. Percuma saja sebuah sistem PC
dengan prosessor berkecepatan tinggi apabila tidak diimbangi dengan
kemampuan memori yang sepadan.
Ketidak tepatan perpaduan kemampuan prosessor dengan memori dapat
menyebabkan inefisiensi bagi keduanya. Katakanlah kita memiliki
prosessor yang mampu mengolah arus data sebanyak 100 instruksi per
detiknya, sementara kita memiliki memori dengan kemampuan menyalurkan
data ke prosessor sebesar 50 instruksi per detiknya. Lalu apa yang
terjadi? Sistem akan mengalami bottleneck. Prosessor harus menunggu data
dari memori. Instruksi yang seharusnya dapat dikerjakan dalam waktu 1
detik menjadi 2 detik karena kemampuan memori yang terbatas.
Apa Arti Istilah-istilah pada RAM?
Begitu banyak nama dan istilah spesifik digunakan pada RAM. Kadang dapat
membingungkan. Tapi tidak jadi masalah, setelah Anda membaca penjelasan
singkatnya berikut. Ini dapat dijadikan panduan, setidaknya untuk
membaca spesifikasi dan memperhitungkan dengan kemampuan produk yang
bersangkutan.
• Speed
Speed atau kecepatan, makin menjadi faktor penting dalam pemilihan
sebuah modul memory. Bertambah cepatnya CPU, ditambah dengan
pengembangan digunakannya dual-core, membuat RAM harus memiliki
kemampuan yang lebih cepat untuk dapat melayani CPU. Ada beberapa
paramater penting yang akan berpengaruh dengan kecepatan sebuah memory.
• Megahertz
Penggunaan istilah ini, dimulai pada jaman kejayaan SDRAM. Kecepatan
memory, mulai dinyatakan dalam megahertz (MHz). Dan masih tetap
digunakan, bahkan sampai pada DDR2.
Perhitungan berdasarkan selang waktu (periode) yang dibutuhkan antara
setiap clock cycle. Biasanya dalam orde waktu nanosecond. Seperti contoh
pada memory dengan aktual clock speed 133 MHz, akan membutuhkan access
time 8ns untuk 1 clock cycle.
Kemudian keberadaan SDRAM tergeser dengan DDR (Double Data Rate). Dengan
pengembangan utama pada kemampuan mengirimkan data dua kali lebih
banyak. DDR mengirimkan data dua kali dalam satu clock cycle. Kebanyakan
produk mulai menggunakan clock speed efektif, hasil perkalian dua kali
data yang dikirim. Ini sebetulnya lebih tepat jika disebut sebagai DDR
Rating.
Hal yang sama juga terjadi untuk DDR2. Merupakan hasil pengembangan dari
DDR. Dengan kelebihan utama pada rendahnya tegangan catudaya yang
mengurangi panas saat beroperasi. Juga kapasitas memory chip DDR2 yang
meningkat drastis, memungkinkan sebuah keping DDR2 memiliki kapasitas
hingga 2 GB. DDR2 juga mengalami peningkatan kecepatan dibanding DDR.
• PC Rating
Pada modul DDR, sering ditemukan istilah misalnya PC3200. Untuk modul DDR2, PC2-3200. Dari mana angka ini muncul?
Biasa dikenal dengan PC Rating untuk modul DDR dan DDR2. Sebagai contoh
kali ini adalah sebuah modul DDR dengan clock speed 200 MHz. Atau untuk
DDR Rating disebut DDR400. Dengan bus width 64-bit, maka data yang mampu
ditransfer adalah 25.600 megabit per second (=400 MHz x 64-bit). Dengan
1 byte = 8-bit, maka dibulatkan menjadi 3.200MBps (Mebabyte per
second). Angka throughput inilah yang dijadikan nilai dari PC Rating.
Tambahan angka “2″, baik pada PC Rating maupu DDR Rating, hanya untuk
membedakan antara DDR dan DDR2.
• CAS Latency
Akronim CAS berasal dari singkatan column addres strobe atau column
address select. Arti keduanya sama, yaitu lokasi spesifik dari sebuah
data array pada modul DRAM.
CAS Latency, atau juga sering disingkat dengan CL, adalah jumlah waktu
yang dibutuhkan (dalam satuan clock cycle) selama delay waktu antara
data request dikirimkan ke memory controller untuk proses read, sampai
memory modul berhasil mengeluarkan data output. Semakin rendah
spesifikasi CL yang dimiliki sebuah modul RAM, dengan clock speed yang
sama, akan menghasilkan akses memory yang lebih cepat.
MENGENAL BAGIAN-BAGIAN RAM
Secara fisik, komponen PC yang satu ini termasuk komponen dengan
ukuran yang kecil dan sederhana. Dibandingkan dengan komponen PC
lainnya.
Sekilas, ia hanya berupa sebuah potongan kecil PCB, dengan beberapa
tambahan komponen hitam. Dengan tambahan titik-titik contact point,
untuk memory berinteraksi dengan motherboard. Inilah di antaranya.
PCB (Printed Circuit Board)
Pada umumnya, papan PCB berwana hijau. Pada PCB inilah beberapa komponen chip memory terpasang.
PCB ini sendiri tersusun dari beberapa lapisan (layer). Pada setiap
lapisan terpasang jalur ataupun sirkuit, untuk mengalirkan listrik dan
data. Secara teori, semakin banyak jumlah layer yang digunakan pada PCB
memory, akan semakin luas penampang yang tersedia dalam merancang jalur.
Ini memungkinkan jarak antar jalur dan lebar jalur dapat diatur dengan
lebih leluasa, dan menghindari noise interferensi antarjalur pada PCB.
Dan secara keseluruhan akan membuat modul memory tersebut lebih stabil
dan cepat kinerjanya. Itulah sebabnya pada beberapa iklan untuk produk
memory, menekankan jumlah layer pada PCB yang digunakan modul memory
produk yang bersangkutan.
Contact Point
Sering juga disebut contact finger, edge connector, atau lead. Saat
modul memory dimasukkan ke dalam slot memory pada motherboard, bagian
inilah yang menghubungkan informasi antara motherboard dari dan ke modul
memory. Konektor ini biasa terbuat dari tembaga ataupun emas. Emas
memiliki nilai konduktivitas yang lebih baik. Namun konsekuensinya,
dengan harga yang lebih mahal. Sebaiknya pilihan modul memory
disesuaikan dengan bahan konektor yang digunakan pada slot memory
motherboard. Dua logam yang berbeda, ditambah dengan aliran listrik saat
PC bekerja lebih memungkinkan terjadinya reaksi korosif.
Pada contact point, yang terdiri dari ratusan titik, dipisahkan dengan
lekukan khusus. Biasa disebut sebagai notch. Fungsi utamanya, untuk
mencegah kesalahan pemasangan jenis modul memory pada slot DIMM yang
tersedia di motherboard. Sebagai contoh, modul DDR memiliki notch
berjarak 73 mm dari salah satu ujung PCB (bagian depan). Sedangkan DDR2
memiliki notch pada jarak 71 mm dari ujung PCB. Untuk SDRAM, lebih
gampang dibedakan, dengan adanya 2 notch pada contact point-nya.
DRAM (Dynamic Random Access Memory)
Komponen-komponen berbentuk kotak-kotak hitam yang terpasang pada PCB
modul memory inilah yang disebut DRAM. Disebut dynamic, karena hanya
menampung data dalam periode waktu yang singkat dan harus di-refresh
secara periodik. Sedangkan jenis dan bentuk dari DRAM atau memory chip
ini sendiri cukup beragam.
Chip Packaging
Atau dalam bahasa Indonesia adalah kemasan chip. Merupakan lapisan luar
pembentuk fisik dari masing-masing memory chip. Paling sering digunakan,
khususnya pada modul memory DDR adalah TSOP (Thin Small Outline
Package). Pada RDRAM dan DDR2 menggunakan CSP (Chip Scale Package).
Beberapa chip untuk modul memory terdahulu menggunakan DIP (Dual In-Line
Package) dan SOJ (Small Outline J-lead).
DIP (Dual In-Line Package)
Chip memory jenis ini digunakan saat memory terinstal langsung pada PCB
motherboard. DIP termasuk dalam kategori komponen through-hole, yang
dapat terpasang pada PCB melalui lubang-lubang yang tersedia untuk
kaki/pinnya. Jenis chip DRAM ini dapat terpasang dengan disolder ataupun
dengan socket. SOJ (Small Outline J-Lead) Chip DRAM jenis SOJ, disebut
demikan karena bentuk pin yang dimilikinya berbentuk seperti huruh “J”.
SOJ termasuk dalam komponen surfacemount, artinya komponen ini dipasang
pada sisi pemukaan pada PCB.
TSOP (Thin Small Outline Package)
Termasuk dalam komponen surfacemount. Namanya sesuai dengan bentuk dan
ukuran fisiknya yang lebih tipis dan kecil dibanding bentuk SOJ.
CSP (Chip Scale Package)
Jika pada DIP, SOJ dan TSOP menggunakan kaki/pin untuk menghubungkannya
dengan board, CSP tidak lagi menggunakan PIN. Koneksinya menggunakan BGA
(Ball Grid Array) yang terdapat pada bagian bawah komponen. Komponen
chip DRAM ini mulai digunakan pada RDRAM (Rambus DRAM) dan DDR.
D. Jenis – jenis RAM :
1. R A M
RAM yang merupakan singkatan dari Random Access Memory ditemukan oleh
Robert Dennard dan diproduksi secara besar – besaran oleh Intel pada
tahun 1968, jauh sebelum PC ditemukan oleh IBM pada tahun 1981. Dari
sini lah perkembangan RAM bermula. Pada awal diciptakannya, RAM
membutuhkan tegangan 5.0 volt untuk dapat berjalan pada frekuensi
4,77MHz, dengan waktu akses memori (access time) sekitar 200ns (1ns =
10-9 detik).
2. D R A M
Pada tahun 1970, IBM menciptakan sebuah memori yang dinamakan DRAM.
DRAM sendiri merupakan singkatan dari Dynamic Random Access Memory.
Dinamakan Dynamic karena jenis memori ini pada setiap interval waktu
tertentu, selalu memperbarui keabsahan informasi atau isinya. DRAM
mempunyai frekuensi kerja yang bervariasi, yaitu antara 4,77MHz hingga
40MHz.
3. FP RAM
Fast Page Mode DRAM atau disingkat dengan FPM DRAM ditemukan sekitar
tahun 1987. Sejak pertama kali diluncurkan, memori jenis ini langsung
mendominasi pemasaran memori, dan orang sering kali menyebut memori
jenis ini “DRAM” saja, tanpa menyebut nama FPM. Memori jenis ini bekerja
layaknya sebuah indeks atau daftar isi. Arti Page itu sendiri merupakan
bagian dari memori yang terdapat pada sebuah row address. Ketika sistem
membutuhkan isi suatu alamat memori, FPM tinggal mengambil informasi
mengenainya berdasarkan indeks yang telah dimiliki. FPM memungkinkan
transfer data yang lebih cepat pada baris (row) yang sama dari jenis
memori sebelumnya. FPM bekerja pada rentang frekuensi 16MHz hingga 66MHz
dengan access time sekitar 50ns. Selain itu FPM mampu mengolah transfer
data (bandwidth) sebesar 188,71 Mega Bytes (MB) per detiknya.
4. EDO RAM
Pada tahun 1995, diciptakanlah memori jenis Extended Data Output
Dynamic Random Access Memory (EDO DRAM) yang merupakan penyempurnaan
dari FPM. Memori EDO dapat mempersingkat read cycle-nya sehingga dapat
meningkatkan kinerjanya sekitar 20 persen. EDO mempunyai access time
yang cukup bervariasi, yaitu sekitar 70ns hingga 50ns dan bekerja pada
frekuensi 33MHz hingga 75MHz. Walaupun EDO merupakan penyempurnaan dari
FPM, namun keduanya tidak dapat dipasang secara bersamaan, karena adanya
perbedaan kemampuan.
Memori EDO DRAM banyak digunakan pada sistem berbasis Intel 486 dan kompatibelnya serta Pentium generasi awal.
5. SDRAM PC66
Pada peralihan tahun 1996 – 1997, Kingston menciptakan sebuah modul
memori dimana dapat bekerja pada kecepatan (frekuensi) bus yang sama /
sinkron dengan frekuensi yang bekerja pada prosessor. Itulah sebabnya
mengapa Kingston menamakan memori jenis ini sebagai Synchronous Dynamic
Random Access Memory (SDRAM). SDRAM ini kemudian lebih dikenal sebagai
PC66 karena bekerja pada frekuensi bus 66MHz. Berbeda dengan jenis
memori sebelumnya yang membutuhkan tegangan kerja yang lumayan tinggi,
SDRAM hanya membutuhkan tegangan sebesar 3,3 volt dan mempunyai access
time sebesar 10ns.
Dengan kemampuannya yang terbaik saat itu dan telah diproduksi secara
masal, bukan hanya oleh Kingston saja, maka dengan cepat memori PC66
ini menjadi standar memori saat itu. Sistem berbasis prosessor Soket 7
seperti Intel Pentium klasik (P75 – P266MMX) maupun kompatibelnya dari
AMD, WinChip, IDT, dan sebagainya dapat bekerja sangat cepat dengan
menggunakan memori PC66 ini. Bahkan Intel Celeron II generasi awal pun
masih menggunakan sistem memori SDRAM PC66.
6. SDRAM PC100
Selang kurun waktu setahun setelah PC66 diproduksi dan digunakan
secara masal, Intel membuat standar baru jenis memori yang merupakan
pengembangan dari memori PC66. Standar baru ini diciptakan oleh Intel
untuk mengimbangi sistem chipset i440BX dengan sistem Slot 1 yang juga
diciptakan Intel. Chipset ini didesain untuk dapat bekerja pada
frekuensi bus sebesar 100MHz. Chipset ini sekaligus dikembangkan oleh
Intel untuk dipasangkan dengan prosessor terbaru Intel Pentium II yang
bekerja pada bus 100MHz. Karena bus sistem bekerja pada frekuensi 100MHz
sementara Intel tetap menginginkan untuk menggunakan sistem memori
SDRAM, maka dikembangkanlah memori SDRAM yang dapat bekerja pada
frekuensi bus 100MHz. Seperti pendahulunya PC66, memori SDRAM ini
kemudian dikenal dengan sebutan PC100.
Dengan menggunakan tegangan kerja sebesar 3,3 volt, memori PC100
mempunyai access time sebesar 8ns, lebih singkat dari PC66. Selain itu
memori PC100 mampu mengalirkan data sebesar 800MB per detiknya.
Hampir sama dengan pendahulunya, memori PC100 telah membawa perubahan
dalam sistem komputer. Tidak hanya prosessor berbasis Slot 1 saja yang
menggunakan memori PC100, sistem berbasis Soket 7 pun diperbarui untuk
dapat menggunakan memori PC100. Maka muncullah apa yang disebut dengan
sistem Super Soket 7. Contoh prosessor yang menggunakan soket Super7
adalah AMD K6-2, Intel Pentium II generasi akhir, dan Intel Pentium II
generasi awal dan Intel Celeron II generasi awal.
8. DR DRAM
Pada tahun 1999, Rambus menciptakan sebuah sistem memori dengan
arsitektur baru dan revolusioner, berbeda sama sekali dengan arsitektur
memori SDRAM.Oleh Rambus, memori ini dinamakan Direct Rambus Dynamic
Random Access Memory. Dengan hanya menggunakan tegangan sebesar 2,5
volt, RDRAM yang bekerja pada sistem bus 800MHz melalui sistem bus yang
disebut dengan Direct Rambus Channel, mampu mengalirkan data sebesar
1,6GB per detiknya! (1GB = 1000MHz). Sayangnya kecanggihan DRDRAM tidak
dapat dimanfaatkan oleh sistem chipset dan prosessor pada kala itu
sehingga memori ini kurang mendapat dukungan dari berbagai pihak. Satu
lagi yang membuat memori ini kurang diminati adalah karena harganya yang
sangat mahal.
9. RDRAM PC800
Masih dalam tahun yang sama, Rambus juga mengembangkan sebuah jenis
memori lainnya dengan kemampuan yang sama dengan DRDRAM. Perbedaannya
hanya terletak pada tegangan kerja yang dibutuhkan. Jika DRDRAM
membutuhkan tegangan sebesar 2,5 volt, maka RDRAM PC800 bekerja pada
tegangan 3,3 volt. Nasib memori RDRAM ini hampir sama dengan DRDRAM,
kurang diminati, jika tidak dimanfaatkan oleh Intel.
Intel yang telah berhasil menciptakan sebuah prosessor berkecepatan
sangat tinggi membutuhkan sebuah sistem memori yang mampu mengimbanginya
dan bekerja sama dengan baik. Memori jenis SDRAM sudah tidak sepadan
lagi. Intel membutuhkan yang lebih dari itu. Dengan dipasangkannya Intel
Pentium4, nama RDRAM melambung tinggi, dan semakin lama harganya
semakin turun.
10. SDRAM PC133
Selain dikembangkannya memori RDRAM PC800 pada tahun 1999, memori
SDRAM belumlah ditinggalkan begitu saja, bahkan oleh Viking, malah
semakin ditingkatkan kemampuannya. Sesuai dengan namanya, memori SDRAM
PC133 ini bekerja pada bus berfrekuensi 133MHz dengan access time
sebesar 7,5ns dan mampu mengalirkan data sebesar 1,06GB per detiknya.
Walaupun PC133 dikembangkan untuk bekerja pada frekuensi bus 133MHz,
namun memori ini juga mampu berjalan pada frekuensi bus 100MHz walaupun
tidak sebaik kemampuan yang dimiliki oleh PC100 pada frekuensi tersebut.
11. SDRAM PC150
Perkembangan memori SDRAM semakin menjadi – jadi setelah Mushkin,
pada tahun 2000 berhasil mengembangkan chip memori yang mampu bekerja
pada frekuensi bus 150MHz, walaupun sebenarnya belum ada standar resmi
mengenai frekunsi bus sistem atau chipset sebesar ini. Masih dengan
tegangan kerja sebesar 3,3 volt, memori PC150 mempunyai access time
sebesar 7ns dan mampu mengalirkan data sebesar 1,28GB per detiknya.
Memori ini sengaja diciptakan untuk keperluan overclocker, namun
pengguna aplikasi game dan grafis 3 dimensi, desktop publishing, serta
komputer server dapat mengambil keuntungan dengan adanya memori PC150.
12. DDR SDRAM
Masih di tahun 2000, Crucial berhasil mengembangkan kemampuan memori
SDRAM menjadi dua kali lipat. Jika pada SDRAM biasa hanya mampu
menjalankan instruksi sekali setiap satu clock cycle frekuensi bus, maka
DDR SDRAM mampu menjalankan dua instruksi dalam waktu yang sama. Teknik
yang digunakan adalah dengan menggunakan secara penuh satu gelombang
frekuensi. Jika pada SDRAM biasa hanya melakukan instruksi pada
gelombang positif saja, maka DDR SDRAM menjalankan instruksi baik pada
gelombang positif maupun gelombang negatif. Oleh karena dari itu memori
ini dinamakan DDR SDRAM yang merupakan kependekan dari Double Data Rate
Synchronous Dynamic Random Access Memory.
Dengan memori DDR SDRAM, sistem bus dengan frekuensi sebesar 100 –
133 MHz akan bekerja secara efektif pada frekuensi 200 – 266 MHz. DDR
SDRAM pertama kali digunakan pada kartu grafis AGP berkecepatan ultra.
Sedangkan penggunaan pada prosessor, AMD ThunderBird lah yang pertama
kali memanfaatkannya.
13. DDR RAM
Pada 1999 dua perusahaan besar microprocessor INTEL dan AMD bersaing
ketat dalam meningkatkan kecepatan clock pada CPU. Namun menemui
hambatan, karena ketika meningkatkan memory bus ke 133 Mhz kebutuhan
Memory (RAM) akan lebih besar. Dan untuk menyelesaikan masalah ini maka
dibuatlah DDR RAM (double data rate transfer) yang awalnya dipakai pada
kartu grafis, karena sekarang anda bisa menggunakan hanya 32 MB untuk
mendapatkan kemampuan 64 MB. AMD adalah perusahaan pertama yang
menggunakan DDR RAM pada motherboardnya.
14. DDR2 RAM
Ketika memori jenis DDR (Double Data Rate) dirasakan mulai melambat
dengan semakin cepatnya kinerja prosesor dan prosesor grafik, kehadiran
memori DDR2 merupakan kemajuan logis dalam teknologi memori mengacu pada
penambahan kecepatan serta antisipasi semakin lebarnya jalur akses
segitiga prosesor, memori, dan antarmuka grafik (graphic card) yang
hadir dengan kecepatan komputasi yang berlipat ganda.
Perbedaan pokok antara DDR dan DDR2 adalah pada kecepatan data serta
peningkatan latency mencapai dua kali lipat. Perubahan ini memang
dimaksudkan untuk menghasilkan kecepatan secara maksimum dalam sebuah
lingkungan komputasi yang semakin cepat, baik di sisi prosesor maupun
grafik.
Selain itu, kebutuhan voltase DDR2 juga menurun. Kalau pada DDR
kebutuhan voltase tercatat 2,5 Volt, pada DDR2 kebutuhan ini hanya
mencapai 1,8 Volt. Artinya, kemajuan teknologi pada DDR2 ini membutuhkan
tenaga listrik yang lebih sedikit untuk menulis dan membaca pada
memori.
Teknologi DDR2 sendiri lebih dulu digunakan pada beberapa perangkat
antarmuka grafik, dan baru pada akhirnya diperkenalkan penggunaannya
pada teknologi RAM. Dan teknologi DDR2 ini tidak kompatibel dengan
memori DDR sehingga penggunaannya pun hanya bisa dilakukan pada komputer
yang memang mendukung DDR2.
15. DDR3 RAM
RAM DDR3 ini memiliki kebutuhan daya yang berkurang sekitar 16%
dibandingkan dengan DDR2. Hal tersebut disebabkan karena DDR3 sudah
menggunakan teknologi 90 nm sehingga konsusmsi daya yang diperlukan
hanya 1.5v, lebih sedikit jika dibandingkan dengan DDR2 1.8v dan DDR
2.5v. Secara teori, kecepatan yang dimiliki oleh RAM ini memang cukup
memukau. Ia mampu mentransfer data dengan clock efektif sebesar 800-1600
MHz. Pada clock 400-800 MHz, jauh lebih tinggi dibandingkan DDR2
sebesar 400-1066 MHz (200- 533 MHz) dan DDR sebesar 200-600 MHz (100-300
MHz). Prototipe dari DDR3 yang memiliki 240 pin. Ini sebenarnya sudah
diperkenalkan sejak lama pada awal tahun 2005. Namun, produknya sendiri
benar-benar muncul pada pertengahan tahun 2007 bersamaan dengan
motherboard yang menggunakan chipset Intel P35 Bearlake dan pada
motherboard tersebut sudah mendukung slot DIMM
EVOLUSI MODUL
Selain mengalami perkembangan pada sisi kemampuan, teknik pengolahan
modul memori juga dikembangkan. Dari yang sederhana yaitu SIMM sampai
RIMM. Berikut penjelasan singkatnya.
1. S I M M
Kependekan dari Single In-Line Memory Module, artinya modul atau chip
memori ditempelkan pada salah satu sisi sirkuit PCB. Memori jenis ini
hanya mempunyai jumlah kaki (pin) sebanyak 30 dan 72 buah.
SIMM 30 pin berupa FPM DRAM, banyak digunakan pada sistem berbasis
prosessor 386 generasi akhir dan 486 generasi awal. SIM 30 pin
berkapasitas 1MB, 4MB dan 16MB.
Sedangkan SIMM 70 pin dapat berupa FPM DRAM maupun EDO DRAM yang
digunakan bersama prosessor 486 generasi akhir dan Pentium. SIMM 70 pin
diproduksi pada kapasitas 4MB, 8MB, 16MB, 32MB, 64MB dan 128MB.
2. D I M M
Kependekan dari Dual In-Line Memory Module, artinya modul atau chip
memori ditempelkan pada kedua sisi PCB, saling berbalikan. Memori DIMM
diproduksi dalam 2 bentuk yang berbeda, yaitu dengan jumlah kaki 168 dan
184.
DIMM 168 pin dapat berupa Fast-Page, EDO dan ECC SDRAM, dengan
kapasitas mulai dari 8MB, 16MB, 32MB, 64MB dan 128MB. Sementara DIM 184
pin berupa DDR SDRAM.
3. SODIMM
Kependekan dari Small outline Dual In-Line Memory Module. Memori ini
pada dasarnya sama dengan DIMM, namun berbeda dalam penggunaannya. Jika
DIMM digunakan pada PC, maka SO DIMM digunakan pada laptop / notebook.
SODIMM diproduksi dalam dua jenis,jenis pertama mempunyai jumlah kakai sebanyak 72, dan satunya berjumlah 144 buah
4. RIMM / SORIMM
RIMM dan SORIMM merupakan jenis memori yang dibuat oleh Rambus. RIMM
pada dasarnya sama dengan DIMM dan SORIMM mirip dengan SODIMM.
Karena menggunakan teknologi dari Rambus yang terkenal mengutamakan
kecepata, memori ini jadi cepat panas sehingga pihak Rambus perlu
menambahkan aluminium untuk membantu melepas panas yang dihasilkan oleh
memori ini.